Batu akik yang jadi primadona kali ini memang batu asal daerah maluku yaitu batu bacan. Para penjual batu bacan sampai kewalahan atas pemintaan batu bacan yang semakin hari semakin tinggi saja. Sebenarnya ada 3 jenis batu bacan yang beredar di pasaran yang menjadi perbincangan dikalangan para pecinta batu akik. Yaitu batu bacan palamea, doko dan obi. Ketiganya memiliki pebedaan yang sangat mencolok sehingga kita bisa membedakan ketiganya dengan kasat mata.
Batu bacan dikenal pula sebagai batu yang hidup dan dapat berubah tampilan menjadi kristal dengan sendirinya bahkan setelah diangkat dari perut bumi sekalipun. Inilah yang menjadikann batu bacan memiliki harga jual yang tinggi dan menjadi perbincangan para pecinta akik hampir mengalahkan pamor batu giok.
Cara membedakan bacan palamea, doko dan obi dapat kita lihat dari warnanya yang mencolok dan jelas berbeda sekali, contohnya seperti ini...
1. Batu Bacan Palamea
Batu bacan palamea ditemukan di Desa Palamea Kecamatan Bacan Barat Halmahera, ciri warna pada jenis bacan ini hijau kebiruan. Proses kristalisasi menjadi bening dipercaya lebih lambat dibandingkan dengan jenis doko. Namun kedua jenis batu tersebut sama-sama mejadi incaran banyak kolektor dan pencinta permata.
2. Batu Bacan Doko
Batu ini banyak ditemukan di Desa Doko Pulau Kasiruta, Kecamatan Bacan Barat Halmahera Maluku Utara sehingga batu yang dianggap bernyawa tersebut menggunakan nama sesuai ditemukannya.
Bacan Doko memiliki warna hujau bening dan hijau tua agak gelap dan para pecinta batu akik menyebutnya dengan hijau cincau, akan tetapi apabila disorot dengan cahaya senter akan keluar hijau cerah dan termasuk warna yang paling disukai dan digemari banyak kolektor . Bacan doko cincau biasanya lebih cepat mengalami perubahan warna dibandingkan jenis palamea dan berkisar antara 3 hingga 4 bulan warna sudah mulai berubah hijau dari warna sebelumnya yang agak gelap. Semakin cerah warna yang dimiliki maka harganya pun akan semakin mahal.
3. Batu Bacan Obi
Batu ini dikenal dengan sebutan batu obi, ditemukan di pulau Obi Maluku Utara dan memiliki karakteristik berbeda dengan bacan doko atau palamea yang bisa berubah warna sedangkan batu obi tidak bisa berubah warna meskipun disimpan dalam waktu lama. Namun demikian obi juga termasuk jenis batu asal Halmahera yang juga menjadi target incaran beberapa kolektor lokal maupun manca negara.
obi kuning |
obi merah |
obi orange |
obi putih |
Boleh di intip juga :
0 komentar:
Posting Komentar