Demam batu akik makin merjalela dimana-mana. Para pengrajin batu akik dadakan maupun yang sudah profesional bisa dengan mudah kita jumpai di pinggir-pinggir jalan atau dipusat keramaian.
Pekerjaan menjadi pengrajin batu akik sekarang ini memang cukup menjanjikan, Namun bukan pekerjaan tanpa resiko. Salah satu resikonya adalah terkena penyakit pernafasan akibat terkena debu serbuk batu akik pada proses pembentukan batu akik dari bahan menjadi batu akik yang kita ingin kan.
Salah satu penyakit penafasan yang bisa menghinggapi para pengrajin batu akik yaitu penyakit silikosis. Silikosis adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh terhirupnya debu silika. Silika adalah mineral umum yang merupakan bagian dari pasir, batuan dan mineral bijih seperti kuarsa.
Orang di lingkungan pekerjaan dimungkinkan menghirup debu silika seperti pemecah batu, penambang, pekerja konstruksi dan banyak lainnya bahkan para pengrajin batu mulia beresiko menderita silikosis. Debu silika dapat menyebabkan penumpukan cairan dan jaringan parut di paru-paru yang menghambat kemampuan untuk bernapas. Silikosis tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dicegah dengan mengambil langkah-langkah khusus untuk melindungi diri.
- Silikosis kronis, jenis yang paling umum dari silikosis, biasanya terjadi setelah 10 tahun atau lebih paparan silika kristal pada tingkat yang rendah.
- Dipercepat silikosis terjadi 5 sampai 10 tahun setelah paparan dan disebabkan oleh paparan ke tingkat yang lebih tinggi dari kristal silika.
- Silikosis akut dapat terjadi setelah hanya beberapa minggu atau bulan dari paparan tingkat yang sangat tinggi dari kristal silika. Silikosis akut berlangsung cepat dan bisa berakibat fatal dalam beberapa bulan.
Adapun gejala umum dari silikosis pertama mungkin muncul 15 sampai 20 tahun setelah seseorang terpapar kristal silika, gejala yang timbul termasuk:
* Sesak napas
* Batuk parah
* Lemas
Saat paru-paru terpapar kristal silika, tubuh mungkin tidak dapat melawan infeksi dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan penyakit lain yang dapat menyebabkan:
* Demam* kehilangan Berat badan
* Malam berkeringat
* Dada sakit
* Gagal napas
Sejalan dengan waktu, gejala-gejala ini dapat menjadi lebih buruk.
Maka perlu kita renungkan kembali, tentang pengolahan gemstone (yang sudah barang tentu beredar di masyarakat seluruh dunia) banyak yang tidak memenuhi standar kesehatan dan keamanan kerja. Berbagai gemstone yang diolah dan diproses di negara-negara seperti negara kita, dan negara-negara penghasil lainnya umumnya tanpa memperdulikan kesehatan dan keselamatan kerja.
Karena setiap batuan (gemstone, batu mulia) mengandung silika, maka debu yang beterbangan saat digosok dan terhisap oleh hidung dapat mengendap dalam paru-paru yang menyebabkan kanker ‘silicosis’ (seperti efek debu gunung berapi) dan bahayanya 3x lipat dari penyakit TBC, tidak dapat disembuhkan bahkan berakibat fatal (kematian), hal ini perlu diingatkan kepada penggosok batu tradisional maupun industri kecil pengolahan gemstone di negara kita, demi kesehatan dan keselamatan kerja.
Hasil survey tahun 2010 di India yang dilakukan oleh PTRC (People’s Training and Research Center), dari 5000 pemroses dan pengolah batuan (tukang gosok batu) 3/4-nya mengalami ‘silicosis’ ini. Untuk itu para pengrajin batu mulia dihimbau untuk mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja dengan mengenakan masker (penutup hidung) dan pelindung mata (google) mengingat bahayanya.
Sumber : bahaya debu gosokan batu akik
0 komentar:
Posting Komentar